Jika ada
manusia sempurna, maka manusia yang paling sempurna adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Kesempurnaan pribadi Rasulullah bukan hanya dalam penampilan luar saja, tetapi
juga beliau sempurna dalam fisik, spiritual dan ahlaknya. Karena itulah, Allah
Subhanahu wa ta'ala menjadikannya sebagai teladan bagi kehidupan manusia, di dalam firmannya;“sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah” (Q.S
al-ahzab : 21).
Jika
menginginkan muslim yang kuat hanya dapat
diperoleh dengan kondisi fisik yang kuat pula. Kesehatan adalah dasar yang
sangat penting untuk terwujudnya kekuatan seorang mukmin. Rasulullah telah
meneladankan pola hidup sehat. Nah, pertanyaannya, bagaimana pola hidup sehat
yang diteladankan oleh Rasulullah?
Pola
makan sehat ala Rasulullah
‘Tiada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk
dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar menegakkan
tulang punggungnya (memberikan tenaga) maka jika ia tidak mau, maka ia dapat
memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga
lagi untuk bernapasnya” (HR. Ahmad dan Ibnu Maja)
Makan terlalu banyak dapat memberatkan kerja sistem
pencernaan, dapat membuat pH tubuh menjadi asam, bila tubuh tidak bisa
mengatasi hal tersebut, maka akan terjadi penumpukan karbondioksida yang
mengakibatkan sel-sel tubuh akan rusak. Ketika lambung dipenuhi oleh makanan,
maka terjadi peningkatan aliran darah ke lambung untuk membawa oksigen,
menyebabkan oksigen di bagian tubuh lain berkurang.
Dari abu
Qatadah , bahwa Nabi saw melarang menghembuskan nafas di dalam bejana (ketika
minum)” (HR. Bukhari dan Muslim). Sahabat, orang yang
bernafas mengeluarkan CO2, dan jika zat ini bersenyawa dengan air (H2O),
maka akan terbentuk H2CO3 yang merupakan senyawa
berbahaya bagi tubuh. Hal ini juga akan terjadi pada saat kita meniup makanan
panas.
Berkaitan
dengan adab makan, Rasulullah juga menganjurkan kita untuk makan dan minum
dengan duduk. Air yang masuk akan disaring oleh sfringer, yakni suatu struktur
berotot yang bisa membuka sehingga air seni bisa lewat dan menutup. Sehingga
air yang kita minum akan disalurkan ke ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di
ginjal. Nah, jika kita minum berdiri, air yang kita minum tidak disaring lagi.
Langsung menuju kandung kemih yang menyebabkan terjadinya pengendapan di
saluran ureter karena banyak limbah yang tersisa, tidak terangkut bersama air.
Iniah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani
berkata: “minum sambil berdiri akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke
dalam organ-organ pencernaan yang jika dilakukan secara berulang-ulang akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus. Penyakit ini disebut usus turun”
Makanan dan
minuman yang terbuka sangat muda terkena debu ataupun dimasuki binatang pembawa
kuman seperti lalat, cicak dan sebagainya. Berkaitan dengan ini, Bagaimana
penjelasan hadist ini menurut sudut pandang ilmiah ??
Rasulullah mengajarkan, “jika ada seekor lalat yang
terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan, kemudian angkatlah (lalat itu
dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap
lainnya terdapat obat” (HR Bukhari).
Lalat hidup di sampah dan limbah organik yang
mengandung sejumlah besar bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya serta
kuman. Allah yang maha kuasa, memberikan lalat kemampuan untuk membawa kuman
pada salah satu sayapnya dan obat penawar pada sayap yang lain. Jika tidak,
tentu spesies lalat sudah pasti binasa karena terkena kuman yang dibawanya
bukan? Tapi kenyataannya masih banyak spesies lalat yang bertahan hingga saat
ini. Beberapa orang mungkin tidak senang dengan ide membenamkan lalat dalam
minumannya. Namun, ini bisa diterapkan dalam kasus-kasus darurat, ketika hanya
memliki sedikit air.
Bagaimana Pola Tidur yang Baik ??
Tidur
merupakan perkara yang sering dillakukan oleh manusia. Dari tidur, kita bisa
merehatkan sejenak pemikiran dari sekelumit aktivitas yang dilakukan. Namun
terkadang kita sering mengabaikan posisi tidur yang dicontohkan Rasulullah.
Lantas bagaimana posisi tidur sahabat sekalian ? apakah sudah benar ??
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah posisi
tidur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat seseorang tidur dalam
posisi ini, jantung hanya terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran lebih
kecil dari paru-paru kanan. Juga menempatkan hati pada posisi yang stabil.
Selain itu, ini juga akan memudahkan proses pencernaan. Lambung yang terletak
di bagian kiri rongga perut, akan lebih mudah memasukkan isinya ke dalam usus
halus di bawahnya saat tubuh berada posisi ini. Menurut penelitian, makanan
akan mampu dicerna oleh usus dalam 2,5 sampai 4,5 jam. Sedangkan pada posisi
tidur yang lain makanan baru akan selesai dicerna setelah 5 sampai 8 jam.
Kapan saat tepat kita tidur ? Jika mengacu pada sistem
kerja organ vital tubuh, maka tidur yang baik adalah pada awal malam, sekitar
jam 8 malam. Sebab empedu aktif bekerja antara jam 11 malam hingga jam 1 dini
hari, sementara hati mulai aktif bekerja mulai jam 1 malam. Apabila pada
jam-jam tersebut kita masih belum tidur, apalagi masih asyik makan-makan, maka
sebenarnya kita telah merusak alur tubuh kita sendiri.
Sahabat, pola
hidup yang sehat tentunya tidak hanya dengan membiasakan diri melakukan makan
dan tidur yang teratur, tetapi juga dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan
sekitar agar tidak dihinggapi oleh vektor- vektor penyakit serta rutin berolahraga.
Wallahu
a’lam bi showab
0 komentar:
Posting Komentar