Eritrosit (sel darah merah) mamalia, termasuk manusia, tidak berinti. Dengan kata lain sel darah merah kita
tidak berinti. Pada awal pertumbuhannya, sel darah memang berinti. Akan tetapi,
pada saat akhir perkembangan atau pematangannya, inti mengecil dan hilang, atau dikeluarkan dari
sel. Tidak hanya inti, sel darah merah juga kehilangan mitokondria dan ribosom
sewaktu terjadi pematangan dari retikulosit (bakal sel darah merah) menjadi sel
dewasa. Hal ini karena sel darah merah hanya memiliki satu tugas, yaitu membawa
O2 dan CO2. Setip orng memiliki sekitar 30 miliar sel
darah. Karena fungsi tersebut, sel darah merah tidak berinti. Jika sel darah
merah berinti, seluruh sel dalam tubuh kita akan kekurangan pasokan O2.
MENGAPA? Ya sudah pasti, sebagian O2 tersebut akan digunakan oleh
sel darah merah untuk metabolisme selnya sendiri dan sel darah merah akan mampu
menyintesis hemoglobin atau protein, karena setiap sel yang berinti tentu akan
memiliki organel-organel sel lainnya. Walaupun sel darah merah tidak berinti serta tidak memiliki
mitokondria maupun ribosom, sel tersebut tetap memiliki sitoplasma yang mampu memetabolisme
glukosa dengan proses glikolitik atau secara esklusif anaerob dan membentuk
sejumlah kecil ATP. Kemudian, ATP memberikan energi yang dipelukan untuk menjaga
agar sel darah merah tetap hidup dan membran sel lentur. Meskipun begitu, sistem metabolisme ini
secara progresif menjadi kurang aktif seiring berjalannya waktu dan dikenal
adanya kematian pada sel darah merah setiap 120 hari.
WHAT'S NEW?
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar