Gadget untuk Anak-Anak, Perlukah?
Sumber gambar : vemale.com
Di zaman dengan perkembangan
teknologi yang pesat ini, gadget menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi
masyarakat, mulai dari kalangan muda hingga kalangan tua. Gadget merupakan
salah satu produk teknologi yang menjadi barang yang lumrah digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang komunikasi. Tidak hanya itu, selain
sebagai alat komunikasi, gadget juga memiliki fungsi lain sesuai dengan fitur
yang disediakannya, misalnya saja sebagai alat hiburan, edukasi dan berbagai
fitur untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.
Banyaknya fitur yang tersedia pada
gadget membuatnya digandrungi oleh para pengguna. Bahkan bagi sebagian
orang, gadget merupakan alat yang sangat penting dalam berbagai aktivitas yang
dilakukan. Dari sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan
banyak orang dalam penggunaan gadget, diketahui bahwa rata-rata seseorang tidak
akan tahan duduk menunggu tanpa melakukan sesuatu dan dalam waktu menunggu
tersebut ketika merasa bosan, rata-rata orang akan menggunakan gadget untuk
membunuh rasa bosan.
Gadget atau istilah umumnya
disebut handphone, digunakan sebagai sarana komunikasi. Berbagai fitur yang
tersedia membuat banyak orang sering melakukan kontak dengan benda yang satu
ini tidak terkecuali bagi kalangan anak-anak. Gadget memiliki banyak dampak
positif dari berbagai fitur yang disediakannya. Bagi anak-anak, gadget dapat
digunakan sebagai sarana edukasi. Banyaknya aplikasi yang mudah diakses
menggunakan gadget, membuat anak-anak senang menggunakannya, misalnya saja
aplikasi untuk belajar berhitung. Tidak hanya melalui aplikasi, gadget juga
dapat memberikan edukasi lewat browser yang mudah digunakan untuk mengunjungi
situs-situs penyedia konten edukasi, buku elektronik dan gambar-gambar yang
mendidik.
Bagaikan dua sisi mata koin,
selain sisi positif, penggunaan gadget juga mengandung sisi negatif.
Sebagaimana adanya fitur positif, pada gadget juga terdapat fitur-fitur dengan
konten negatif yang menjamur. Misalnya saja pada mesin pencari. Anak-anak dapat
dengan mudah terpengaruh dan mengakses konten-konten negatif seperti kekerasan
dan pornografi. Gadget sebagai alat komunikasi juga menyediakan banyak jalur
untuk mengakses berbagai media sosial. Sesuai namanya, media sosial merupakan sarana
atau perantara dimana banyak orang melakukan interaksi lewat dunia maya.
Anak-anak dapat dengan mudah menggunakannya dan dapat berinteraksi dengan
berbagai orang pada media sosial tersebut dan dalam hal ini dapat terjadi
interaksi yang mengaburkan batas-batas usia dan latar belakang. Tanpa ada
filter yang baik, anak-anak dapat dengan mudah menyerap semua apa yang mereka
lihat dan apa yang mereka dengar. Jika mereka sering menyaksikan konten
negatif, maka bak tanah gersang yang tertimpa hujan, mereka langsung menyerap
apa yang mereka peroleh dan terpengaruh konten negatif tersebut.
Melirik langkah para orangtua kita saat mereka kecil, mereka cenderung hidup lebih sehat dan lebih peka terhadap lingkungan tanpa adanya pengaruh gadget yang mendominasi waktu mereka. Interaksi yang mereka lakukan kebanyakan melalui face to face sehingga mereka cenderung memiliki kepekaan sosial. Hal tersebut sudah mulai jarang ditemui pada anak-anak masa kini. Mereka mengalami guncangan akan perkembangan teknologi dengan tanggapan yang seringkali tidak proporsional alias berlebihan. Permainan tradisional sudah bergeser dan tergantikan dengan mainan canggih dari gadget, game online maupun offline yang terkadang menimbulkan adiksi dan menghabiskan sebagian besar waktu anak-anak. Bermain itu memang perlu, namun dengan perlu kontrol dan sesuai proporsi agar terdapt pula waktu lain untuk belajar atau pun berkumpul dengan keluarga dan teman-teman secara langsung tanpa sekat gadget yang mendominasi.
Anak-anak berada pada rentang
usia yang butuh pengawasan dan bimbingan untuk berbagai hal yang mereka
lakukan, termasuk dalam hal penggunaan gadget. Oleh karena itu, diperlukan
pengawasan terhadap anak dalam penggunaan gadget. Tidak perlu dilarang tetapi
cukup dibatasi dan diawasi. Walau bagaimanapun, mereka tetap butuh mengenal
teknologi agar tidak tertinggal oleh zamannya. Dalam hal ini, peran berbagai
pihak sangatlah diperlukan seperti orangtua, pendidik dan masyarakat luas agak
bersama-sama memberikan pengawasan terhadap generasi penerus bangsa ini.
Tak perlu bermain benar atau
salah, pilihan untuk perlunya penggunaan gadget untuk anak-anak dikembalikan
kepada orangtua sebagai fasilitator, bergantung pada kebutuhan dan alasan
pentingnya penggunaan gadget. Namun, bila telah memutuskan untuk memfasilitasi
gadget untuk anak, orangtua harus memastikan selalu memberi pengawasan dan
kontrol dalam penggunaan gadget tersebut agar sesuai dengan tujuan penggunaan
yang semestinya. Perkembangan anak ada di tangan orangtua dan didukung oleh
pendidik dan masyarakat luas.
ditulis di Gowa, 08 Juli 2018